Page 15 - Petualangan Penaku
P. 15
Belajar Bersama Mereka
Entah mengerti atau tidak anak-anak ini, ketika saya
sampaian pertanyaan, terutama anak-anak kelas satu dan dua
banyak yang mengangkat tangan tentang siapa yang pingin
jadi penulis terkenal. Begitu juga ketika saya Tanya tentang
siapa yang pingin jadi wartawan, mereka juga serentak
mengangkat tangan. Begitupun ketika saya Tanya siapa yang
pingin jadi presiden, serempa mereka mengangkat tangan.
Mungkin jika saya beranya siapa yang pingin jadi koruptor,
bisa jadi mereka juga mengangkat tangan.
Saya jadi malu dengan kepolosan yang tergambar di
raut wajah semangatnya, mereka sangat yakin akan saya ajari
menjadi penulis handal seperti yang tercantum dalam banner
pelatihan menulis yang terpasang di depan ruang pertemuan.
Mereka benar-benar polos dan menganggap saya benar-
benar penulis handal yang sangat terkenal, saya sangat hati-
hati menyampaikan materi, karena di depan anak-anak ini
semua yang keluar dari mulut orang dewasa dalam madrasah
dianggap sebuah kebenaran. Bahkan ketika ada perbedaan
penyampaikan antara guru dan orang tua, maka mereka
menganggap guru selalu benar, sehari itu saya harus menjadi
guru bagi anak-anak yang usianya dibawah sepuluh tahun.
Saya membaca hasil tulisan mereka, yang menceritakan
tentang kegiatan masa liburan dan keseharian mereka
bersama keluarga, setidaknya kepolosan itu tergambar jelas
dalam guratan huruf yang mereka kirim, meskipun terlalu
banyak kata sambung, namun keinginan masih nyaman dan
menimbulkan senyuman bagi yang membacanya. Setidaknya
mereka telah mulai menulis cerita meskipun ada yang hanya
beberapa kalimat saja.
Semangat literasi siswa madrasah ini perlu
dikembangkan, terlebih ketika mereka sangat semangat untuk
1